Cocoklogi Harga Tanah dan Upah Penulis Konten
SABDA SHANGKARA - Menjadi penulis dengan sistem gaji per-pageview atau per-klik tentu menyenangkan. Karena profesi tersebut dapat dilakukan dari rumah dan waktu yang fleksibel. Akan tetapi, dibalik fleksibelnya pekerjaan part-time tersebut memiliki segudang cerita pelik. Mari kita bedah profesi yang saat ini begitu menjamur di Industri media online. Berikut ulasannya!.
Apa Itu Penulis Konten?
Menjadi seorang penulis adalah impian sebagian kalangan. Tren menjadi penulis memang meningkat akhir-akhir ini. Setidaknya, hal tersebut dipengaruhi oleh intensifikasi paparan media yang kini coraknya lebih kepada 'kaum indie'.
Sehingga tidak heran bahwa jagad maya saat ini didominasi para muda-mudi yang betul-betul haus akan kata-kata.
Kenyataan tersebutlah yang sedikit banyaknya menyebabkan menjamurnya profesi menjadi penulis. Termasuk penulis konten yang dibayar dengan sistem gaji per-page view.
Jika pembaca sedikit bertanya,"Lantas apa bedanya penulis yang dibayar page view dengan penulis-penulis lain, bukannya sama saja?". Pertanyaan umum tersebut memang sangat menggelitik untuk dibahas.
Mudahnya, menjadi penulis dibayar per-klik adalah profesi yang bertugas untuk memproduksi konten berdasarkan SEO (Search Engine Optimization) atau isu-isu kata kunci yang sedang tren.
Contoh kasus : "Penyelenggaraan Upacara Peringatan HUT RI dilakukan di Istana Negara"
Bagi para penulis konten, isu penyelenggaraan HUT RI diyakini sebagai isu yang akan banyak dicari oleh masyarakat sehingga para produsen konten berlomba-lomba untuk menulisnya dengan harapan postingannya ada di page terdepan saat dicari menggunakan peramban - begitu seterusnya.
Berdasarkan contoh kasus di atas pembaca dapat memahami bahwa penulis konten dapat dikatakan adalah pemburu isu-isu segar dengan harapan mendapatkan traffic atau pembaca yang banyak.
Dengan kata lain, semakin banyak pembaca maka akan semakin banyak pula penghasilan yang akan didapatkan. Sebaliknya; semakin sedikit tulisan tersebut tidak terlihat sexy dimata awam maka semakin sedikit pula penghasilan yang didapatkan untuk bertahan hidup.
Resiko Menjadi Penulis Konten
Satu kenyataan mutlak yang tidak terelakan adalah : setiap profesi yang digeluti pasti mempunyai besaran resiko tertentu. Besaran resiko tersebut dimanifestasikan dengan seberapa besar keuntungan yang akan didapat sebagai bentuk tanggung jawab penyelenggara terhadap para pekerjanya.
Begitupun dengan menjadi penulis konten di media online; sangat memungkinkan untuk para penulis untuk memperoleh besaran resiko pekerjaan.
Para penulis konten biasanya mengeluhkan sistem gaji yang dibayar per pageview, hal ini karena sangat-sangat liar pihak penyelenggara membayar pekerjanya.
Tanah dan Tulisan Para Penulis Konten
Uraian-uraian di atas telah menjelaskan bagaimana liarnya penyelenggara dalam membayar pekerja penulis konten di Media Online.
Dalam kasus tanah sebagai aset, terdapat beberapa hal yang sangat-sangat mempunyai kemiripan dengan nasib para penulis konten.
Kedua hal tersebut adalah bentuk dari sistem ekonomi kapital yang dengan sengaja seolah-olah ditentukan terhadap satu entitas tertentu yang selaras dengan pembayaran.
Berikut tadi sedikit ulasan tentang harga tanah dan upah penulis dibayar perklik, semoga membantu. ***
Comments
Post a Comment
Kritik dan diskusi adalah kekhasan budaya akademis yang harus dirawat, maka tinggalkan jejak anda disini.