Mewarnai Sabda Shangkara.

Hi! Selamat datang tuan dan nyonya yang budiman. Selamat bergabung didalam guratan keresahan beserta seperangkatnya, Sabda Shangkara.

Sabda Shangkara tidak lain adalah tempatku untuk berbagi secuil 'kebenaran' yang aku ketahui—tentu walau kita masih bisa berdebat panjang soal kebenaran—setidaknya ada realitas yang dibunyikan disetiap tulisan-tulisan parau disini. Sabda shangkara mulai digubah sejak tahun 2019 silam, ditahun tersebut aku masih sangat belia, masih terus menerus mengeja kata-kata bahkan proses tersebut masih berlangsung hingga saat ini.

Ditahun 2019, konten-konten yang disajikan hanya berisi puisi dan karya-karya lain yang banyak melibatkan "perasaan". Sedikit bernostalgia, ketertarikanku pada kata-kata tumbuh atas apresiasi dan juga bentuk dukungan oleh orang-orang yang tepat sehingga ketika puisiku dibaca kemudian dikomentari, sungguh itu sangat berdampak dan menjadi sebabku semakin giat dalam menulis.

Setiap tahun tentunya segala upaya dan ketergerakan hati untuk melakukan  pengembangan konten di sabda shangkara adalah sesuatu yang tak bisa terelakkan. Tahun 2020 s.d 2021 misalnya, aku lebih banyak mengisi sabda shangkara dengan konten-konten yang berbau isu kemasyarakatan, permasalahan sosial, penelitian sosial dan sebagainya.

Beberapa bulan terakhir di tahun 2022 sabda shangkara dipenuhi dengan tulisan-tulisan yang dimaksudkan untuk bahan refleksi, setiap tulisan adalah pembuka bagi kesadaran, dan diharapkan untuk dilanjutkan dalam bentuk ruang-ruang diskusi. Bagaimanapun, aku mengerti bahwa membaca adalah pemahaman sepihak tentu perlu dibicarakan untuk menemani sajian kopi, teh hangat, dan tea jus pembaca.


Oke, kita kembali ke Sabda Shangkara.
Sabda Shangkara seutuhnya berasal dari bahasa sansekerta, kalian mungkin bisa googling sendiri untuk detail makna kata sabda shangkara, namun yang terpenting saya rasa perlu warna baru untuk menjadikan sabda shangkara lebih beragam.

Dari beberapa perjalanan sabda shangkara yang coba diingat-ingat kembali, agaknya sabda shangkara sangat monoton jika hanya berisi asumsi dan opini. Padahal tahun 2019 sudah pernah diisi sajak-sajak dan tulisan-tulisan yang berbeda tidak hanya opini, dari situ itu aku kira penting untuk kedepannya genre tulisan yang pernah dimuat seyogyanya dimunculkan kembali sebagai warna baru dari opini-opini yang saat ini masih mendominasi.

Aku masih mengkaji 'gaya' kepenulisan dari konten-konten yang akan dimuat, setidak-tidaknya secara sifat tulisan yang akan dimuat disini kemungkinan hanya tiga macam; fiksi, Reportase, dan juga opini. Untuk itu jangan kaget, jika sabda shangkara akan berbeda.

*September

Comments