BELAJAR BARENG MASYARAKAT: HARI PEMBEKALAN #1

 Sabtu 09/01/2021 di awal tahun jurusan Pengembangan Masyarakat Islam mengadakan studi lapang dalam kurun waktu satu pekan di Cirebon, Majalengka dan Kuningan. Kegiatan ini berupaya untuk memperdekat mahasiswa dengan keilmuan-keilmuan berbasis lokal sekaligus sebagai ajang melatih kemampuan kognitif mahasiswa yang terkait dengan kemampuan-kemampuan memecahkan suatu persoalan yang ada di masyarakat.

Dalam praktiknya kegiatan ini di kemas dengan kemasan penelitian, hal ini berkesuaian dengan tri dharma perguruan tinggi. Tentunya dalam ranah sains penelitian tidak bisa di lakukan dengan seenaknya, terdapat banyak sekali kaidah-kaidah yang harus di gunakan dalam melakukan penelitian.

Dalam penelitian ini, metode penelitian ysng di gunakan adalah metode PAR (Participatory Action Research) model penelitian semacam ini sangat berkesuaian dengan kontribusi dunia sains dalam memperbaiki ruang hidup masyarakat. PAR adalah model penelitian yang bertujuan untuk mencari masalah-masalah kunci di masyarakat serta berupaya untuk merangsang keberdayaan masyarakat tersebut.


Hal demikian sudah menjadi tanggung jawab akademisi untuk menanggulangi persoalan-persoalan sosial. Untuk membuat formulasi solusi yang baik, maka sangat di tentukan oleh ketepatan membaca permasalahan. Logisnya, bagaimana membuat suatu keputusan yang tepat jika tanpa perhitungan yang mumpuni—hal ini termasuk—paham betul tentang situasi.

Pada hari pembekalan, semua peserta penelitian di berikan arahan dasar dan teknis dalam melakukan penelitian yang baik dan benar. Urgensi pembekalan sangat di perlukan guna memberikan gambaran umum mengenai situasi-situasi yang akan di hadapi sekaligus antisipasi dan penyelesaiannya.

Kebetulan, Tim saya (Tim 1) mendapatkan lokasi riset di kabupaten cirebon, Desa Rawa Urip Kecamatan Pangenan. Desa ini termasuk desa yang sangat tua, hingga pada kemungkinanya banyak sekali hal-hal yang harus di kaji lebih dalam.

Terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam agenda penelitian ini, mudah-mudahan ikhtiar pemekaan mahasiswa terhadap persoalan sosial bisa bermanfaat kepada pelbagai pihak.

Comments

  1. Dunia dunia keintelektualan seperti ini harus ditumbuh kembagkan sejak menjadi mahasiswa, apalah arti gelar mahasiswa kalau jauh dari persoalan masyarakat, tentu yang menjadi mazhab bersama adalah belajar dan bekerja bersama dengan masyarakat.

    ReplyDelete

Post a Comment

Kritik dan diskusi adalah kekhasan budaya akademis yang harus dirawat, maka tinggalkan jejak anda disini.