Dongeng tentang kecewa.


  Terhadap jiwa yang entah sedang mengapa, terhadap relung yang seakan terluka, kembalilah pada Hasrat sedia kala, agar tak kalah dari angkara murka.

 Alangkah lucunya perihal suka dan duka, kerap kali membawaku di antara sadar dan terlena, seringkali aku berkata sadar saat aku terlena, ataupun juga sebaliknya.

 Ah. Begitu rumitnya kehidupan, apalagi perihal Kebutuhan dan keinginan, seringkali melebur dalam satu cetakan, yakni angan-angan dan harapan.

 Seringkali melamun membayangkan sang raja dengan tahtanya, yang terjamin hidup bahkan matinya, 
Ah.. Begitu asiknya dia Bersila, memakan anggur sambil menikmati tanggal Merahnya.

 Apalah arti sang Jelata, hidup penuh hardikan penguasa, dalihnya membangun Peradaban bangsa, yang pada akhirnya ia lalai segalanya.

 Dari kejauhan ku nikmati pentas drama negeri ini, walau kadang menyisakan perih dihati, betapa tidak terngiang disanubari, bahwa Allahu akbar bisa berakibat innalillahi.


 -Disuatu tempat, dibawah pelangi-


-selamat Hari santri Nasional
22 oktober 2019-

Comments