CIREBON, SETU PATOK — sangat cocok untuk dimasukan ke waiting list pariwisata yang wajib dikunjungi ketika kalian sedang ada di Cirebon. Pasalnya, selain terbebas dari tiket masuk harga-harga kudapan diwarung sekitar danaupun cukup ekonomis untuk kalangan pelajar.
Tidak perlu risau soal akses, danau setupatok hanya berjarak sekitar 6 KM dari pusat Kota Cirebon. Lebih lagi, akses menuju danau sudah relatif cukup baik untuk dilalui kendaraan bermotor, fasilitas lampu penerangan jalan juga sudah terpasang di beberapa titik ruas jalan sehingga mobilitas pengunjung objek wisatapun lebih nyaman.
Tentang Danau Setupatok
Danau setupatok masuk ke dalam wilayah administratif Desa Setupatok Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon. Secara harfiah danau Setupatok terdiri dari dua suku kata dalam bahasa sunda; Situ/setu berarti danau dan Patok berarti sesuatu (berupa benda) yang di tancapkan sebagai tanda tertentu. Dinamakan demikian, konon semasa dahulu area ini banyak sekali di tancapkan patok-patok sebagai penahan air agar tidak meluap ke area pemukiman sekitar danau ketika musim penghujan.
Danau seluas 30 Ha (Kompasiana.com) merupakan danau yang di intervensi penuh oleh tangan manusia. Jika ditarik secara historis, danau setupatok dibangun pada masa kolonialisme pada tahun 1921-1925 (Saefullah dkk, 2016). Bahkan, beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa setupatok sudah disebutkan dalam naskah Nagara Kertabhumi dengan sebutan 'talaga maharena wijaya' yaitu danau yang dibangun oleh Prabu Amuk Marugul, penguasa kerajaan Japura. (Kartani, 2003).
Selain disinggung dalam naskah Nagara Kertabhumi, redaksi 'talaga maharena wijaya' juga disebut-sebut di prasasti batu tulis Bogor. Histori Cirebon (2022) mencatat isi prasasti tersebut dalam bahasa indonesia;
"Semoga selamat. inilah tanda peringatan untuk prabu ratu almarhum. Dinobatkan dia sebagai Prabu Guru Dewataprana, dinobatkan lagi dengan nama Sri Baduga Maharaja, raja penguasa dari Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata. Dialah yang membuat tanda peringatan gunung-gunungan, meluaskan jalan dan mengeraskan dengan batu, membuat huyan samida, membuat sanghyang talaga rena maha wijaya. Dialah yang membuat semua itu (ditulis dalam tahun saka lima pandawa pangasuh bumi)."
Histori Cirebon (2022) menerangkan ada kemungkinan penyebutan redaksi talaga maharena wijaya yang disebutkan dua sumber informasi sejarah merupakan pendeskripsian untuk objek yang sama, mengingat prabu Amuk Marugul se-zaman dan terafiliasi dengan kerajaan Sri Baduga Maharaja. Konon, pembangunan danau setupatok juga merupakan bentuk kerjasama antara kerajaan pusat dengan kerajaan bawahan.
Dilihat dari fungsinya, danau setupatok merupakan danau yang difungsikan untuk mengari lahan pertanian (sebanyak lebih dari 1.600 Ha), kebutuhan air bersih rumah tangga, serta dipergunakan untuk keperluan lain masyarakat sekitar danau.
Mencatat Perjalanan Menuju Setupatok
Waktu yang pas untuk menikmati lanskap keindahan danau setupatok adalah ketika sore hari. Menyeruput kopi, menyantap kudapan disertai perbincangan rekan-rekan kerja maupun keluarga adalah elemen penting dari ritual menikmati keindahan danau setupatok.
Jika kalian tinggal di sekitar kampus Jl. Perjuangan kota Cirebon, rute yang paling cepat adalah melalui Jl. Evakuasi kemudian melintasi Jl. Angkasa Raya - Jl. Lap. Udara - Jl. Angkasa - Jl. Pramuka - Setupatok.
Jika menempuh rute ini, akses jalannya sudah sangat baik. Lalu lintasnya pun lumayan lenggang untuk kendaraan roda dua, adapun untuk kendaraan roda empat akan sedikit padat lebih lagi di wilayah kebon pelok yang sedang mengadakan pameran pasar malam.
Jika melalui rute desa Gemulung-desa Setupatok disepanjang jalan akan melintasi area pengrajin cobek, wisata talaga langit, cafe anti galau dan objek wisata lain. Jika sudah mendekati lokasi danau setupatok akan terlihat dari jarak 200 meter.
Mantappp
ReplyDeleteMantap min
ReplyDeleteKerenn
ReplyDeletePgn k'sana euy
ReplyDelete