SEBUAH PERSPEKTIF : PERUBAHAN PENDIDIKAN

"Setiap kejadian, pastilah akan disusul dengan kejadian-kejadian baru."

Merebaknya Covid-19 sudah menjadi rahasia umum mampu merubah pelbagai tatanan yang sudah mapan. Berbagai sektor ikut terdampak jelas akibat pandemi ini adalah dari sisi ekonomi, pendidikan dan sosial tentunya jika dirinci lebih jauh akan mendapati prosentase yang mengejutkan dari tiap-tiap faktor yang terdampak.

Musim sekolah telah tiba, adik-adik juga orang tua disibukkan dengan berjuntai kebingungan yang di godam haru, pasalnya setiap-tiap hal yang baru memerlukan adaptasi yang begitu panjang.

Tidak sedikit orang tua yang mengalami shock terhadap masa transisi seperti ini, berbagai tindak kriminal dilaporkan beberapa kanal berita dengan dalih pembelajaran berbasis digital, Ya kita sedang berada di fase New Normal!.

Tidak menutup kemungkinan hal semacam itu terjadi, mengingat betapa tidak seragamnya pendapatan perkapita tiap rumah tangga, tidak seragamnya profesi, yang tentunya korelasinya kuat dalam menunjang system baru-baru ini.

Terlebih lagi, pandemi melumpuhkan sektor-sektor industri, PHK massal kian menjadi-jadi semua orang "berparadigma" Bahwa pendidikan adalah hal yang paling vital dan harus mereka usahakan demi kelangsungan hidup turunannya.

Masalah juga tidak datang dalam satu sisi, orang yang mungkin segi finansialnya lebih baik dari kasus sebelumnya juga tidak bisa dipukul rata, beberapa darinya buta IT, sehingga ia hanya bisa menyangupi apa yang anaknya kehendaki—dalam hal lain, ia sudah angkat tangan, dan cenderung tidak peduli.

Sifat tak acuh tersebut begitu kuat dan merupakan hal yang kasat mata, dapat kita temukan disekitar bahkan beberapa radius dari kita membaca ini, dengan ini perlu kontribusi yang kuat antara guru, dan pihak orang tua untuk saling bersimbiosis mutualism dalam mendidik turunannya.

Sejatinya, anakpun mengalami shock banyak diantara mereka yang tidak mengerti hal apa yang harus dilakukan.